Mendorong Guru Aktif Menulis -->
Cari Berita

Advertisement

Mendorong Guru Aktif Menulis

WAWASANews.com
Rabu, 18 September 2013
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ribuan Kitab PDF
Padang-WAWASANews.Com
“Banyak di antara guru yang belum menulis, sebatas mengajarkan teori menulis di kelas, tetapi takut memunculkan karya mereka di publik, apalagi menerbitkan buku atau mengirimnya ke media massa,” ujar Muhammad Subhan, Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia yang tampil sebagai narasumber dalam diskusi bulanan Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bidang Studi Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA se Kota Padang, Jumat (13/9), di ruang pertemuan Dinas Pendidikan Kota Padang, Sumatera Barat, dan dihadiri 30-an peserta.
“Ketakutan” sejumlah guru itu, sebut Muhammad Subhan, didasari beberapa faktor, di antaranya kebuntuan ide menulis, merasa tidak mampu menulis, frustasi akibat karya yang dikirim ke media ditolak redaktur, dan berbagai sebab lainnya.
“Alasan yang paling banyak diungkapkan adalah ketiadaan waktu lantaran sibuk mengajar dan sibuk mengurus rumah tangga karena mayoritas guru adalah perempuan,” kata Muhammad Subhan yang juga seorang jurnalis dan penulis itu.
Menurut Muhammad Subhan, sibuk merupakan alasan umum bagi banyak orang. Tetapi seorang guru, apalagi yang mengajarkan bidang studi bahasa dan sastra Indonesia, bila tidak menulis kreatif dan tidak menerbitkan karyanya, dirasakan ada sesuatu yang kurang lengkap.
“Nyatanya banyak ditemui, guru yang bukan mengajarkan mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tetapi mereka menulis karya sastra. Di satu sisi hal itu tampak aneh, tetapi di sisi lain ini hendaknya menjadi dorongan bagi guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia untuk aktif menulis karya sastra,” ungkapnya.
Selain mendiskusikan tentang fenomena banyak guru bahasa dan sastra Indonesia yang minim menulis karya sastra, pada kesempatan tersebut didiskusikan pula kiat-kiat menulis cerita pendek (cerpen). Sebuah cerpen yang menarik, menurut Muhammad Subhan, penulis mampu mendramatisir konflik dan lihai menuturkan cerita.
“Cerita tanpa konflik seperti makanan tanpa bumbu, terasa hambar,” ujarnya. (Ed: Badri)
Jual Kacamata Minus

close
Jual Flashdisk Isi Ribuan Buku Islam PDF