
“Tantangan tersebut, diantaranya meningkatnya koinfeksi TB-HIV,
kasus TB-MDR, manajemen dan kesinambungan pembiayaan program pengendalian TB.
Selain itu, bila berbicara jumlah, meski sudah berhasil ditekan, tetapi jumlah
pasien TB dan kematian akibat TB masih cukup banyak,” ujar Tjandra.
Indonesia telah berhasil menurunkan insidens, prevalens, dan
angka kematian akibat TB. Insidens TB berhasil diturunkan sebesar
45%, dari 343 per 100.000 penduduk pada 1990 menjadi 189 per 100.000 penduduk
pada 2010. Prevalensi TB diturunkan sebesar 35%, yaitu 443 per 100.000 penduduk
(1990) menjadi 289 per 100.000 penduduk (2010). Selanjutnya, angka kematian
diturunkan sebesar 71%, dari 92 per 100.000 penduduk (1990) menjadi 27 per
100.000 penduduk (2010). (Agus)