Oleh Thoriq Tri Prabowo
http://diyasjournal.wordpress.com |
Namun,
kenyataan yang ada tidak demikian. Banyak perpustakaan yang lebih mirip dengan
gudang ketimbang dengan perpustakaan itu sendiri. Banyak debu dimana-mana,
rak-rak kayu yang mulai rapuh, kursi-kursi bekas, lemari kartu katalog yang
mulai ditinggalkan karena dirasa kurang memenuhi kebutuhan pengguna yang
mobilitasnya sangat padat, dan masih banyak lagi kondisi yang sangat
memprihatinkan dari perpustakaan-perpustakaan negeri ini.
Bagaimana
perpustakaan akan menjalankan progam mencerdasakan kehidupan bangsa-nya
jika kondisinya demikian?. Perpustakaan perlu berbenah untuk menggapai mimpinya.
Perpustakaan di sebuah instansi hingga sekarang ibarat anak tiri yang kurang
diperhatikan keberadaannya. Padahal perpustakaan adalah elemen pokok untuk
mengembangkaan pengetahuan lewat layanan informasi yang ditawarkannya.
Pemimpin-pemimpin dan semua eleman masyarakat Indonesia perlu mengetahui tujuan
dan kegiatan dalam perpustakaan.
Banyak
hal yang harus dikoreksi dari perpustakaan kita. Kondisi yang ada tidak sepadan
dengan amanat berat yang diemban perpustakaan, yaitu “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Perpustakaan memerlukan sarana yang memadai bahkan jika perlu memiliki
fasilitas lebih. Perpustakaan juga membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan peduli
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan. Dengan begitu
perpustakaan akan bisa menjalankan kegiatannya secara baik. Masyarakat pun
tentu akan lebih nyaman menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang ada di
perpustakaan sebagai sarana memperoleh informasi.
Tidak
berlebihan rasanya jika perpustakaan memiliki kelengkapan sarana dan administratif
yang lebih. Minimal sesuai standar, yaitu standar koleksi, sarana dan
prasarana, pelayanan, tenaga pengelola, penyelenggaraan, dan pengelolaan
perpustakaan, seperti yang disebutkan dalam pasal 11 mengenai standar nasional
perpustakaan UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007.
Thoriq Tri Prabowo, mahasiswa
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta